-->

Rabu, 29 Oktober 2025

Saat Pendidikan Indonesia Memasuki Era Konten dan Kesadaran Digital

Saat Pendidikan Indonesia Memasuki Era Konten dan Kesadaran Digital



GKK Sumatera Selatan
— Dunia pendidikan Indonesia memasuki babak baru ketika ratusan guru dari berbagai daerah di Sumatera Selatan berkumpul dalam Temu Guru Kreator Konten 2025 yang mengusung tema “Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.” Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Sumatera Selatan ini menghadirkan Ma’ruf, Staf Khusus Mendikdasmen RI bidang Komunikasi dan Media, sebagai pembicara di hari kedua dalam Temu GKK Sumsel yang membahas topik penting: Algoritma Media Sosial dan Masa Depan Pendidikan.

Dalam paparannya, Ma’ruf menekankan bahwa perkembangan teknologi dan media sosial membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Menurutnya, era digital tidak hanya mempercepat akses belajar, tetapi juga memperdalam tantangan nilai. “Anak-anak kita tumbuh dalam arus informasi yang cepat namun dangkal. Mereka tahu banyak hal, tapi sering kehilangan arah makna,” ujar Ma’ruf.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025 menunjukkan, terdapat lebih dari 170 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia. Platform seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan belajar dan sosial peserta didik. Kondisi ini menuntut para pendidik untuk hadir di ruang digital, bukan sekadar sebagai pengguna, tetapi sebagai pengarah dan pembawa nilai.

Ma’ruf menjelaskan bahwa algoritma media sosial bekerja layaknya “pengatur arah perhatian” manusia. Semakin sering pengguna berinteraksi dengan suatu jenis konten, semakin besar peluang algoritma menampilkan hal serupa. Dalam konteks pendidikan, guru kreator diharapkan mampu memahami sistem ini agar konten-konten edukatif dapat bersaing dengan arus viral yang sering kali dangkal.

"Guru kreator kini menjadi wajah baru pendidikan nasional. Mereka tidak hanya mengajar di ruang kelas, tetapi juga menginspirasi di dunia digital melalui konten yang kreatif, bernilai, dan membangun karakter. “Guru kreator adalah jembatan antara dunia pendidikan formal dan dunia digital. Mereka membawa nilai-nilai pendidikan ke ruang yang lebih luas,” ujarnya.

Temu Guru Kreator Konten 2025 juga menjadi wadah kolaborasi dan berbagi praktik terbaik antarpendidik. Melalui pelatihan dan diskusi, peserta belajar tentang strategi komunikasi digital, etika bermedia, serta cara memanfaatkan algoritma untuk memperluas jangkauan pesan edukatif. Semua diarahkan untuk mewujudkan ekosistem pendidikan yang adaptif, inklusif, dan berakar pada nilai kebangsaan.

Di akhir sesi, Ma’ruf mengingatkan bahwa masa depan pendidikan Indonesia ditentukan oleh sejauh mana pendidik mampu mengimbangi laju teknologi. “Media sosial tidak akan hilang. Tapi jika guru hadir di sana, nilai dan arah pendidikan bisa tetap dijaga,” tutupnya. Acara ini menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan — bahwa di tengah kekuatan algoritma, guru tetaplah kompas nilai bagi generasi bangsa.(da)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2024-2025 Guru Kreator Konten | All Right Reserved